Diet Carnivora, Amankah?

 Home / Artikel /Diet Carnivora, Amankah?
Diet Carnivora, Amankah?

Diet Carnivora, Amankah?

Pengertian diet pada dasarnya adalah pola makan, yang cara dan jenis makanannya diatur. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, diet juga bertujuan untuk mencapai atau menjaga berat badan yang terkontrol.  Jadi, ada diet yang dilakukan bertujuan untuk menurunkan berat badan bagi yang kegemukan, atau menaikkan berat badan bagi yang underweight atau malnutrisi, ada juga diet untuk memelihara atau menjaga kesehatan atau dalam kondisi tertentu karena ada penyakit penyerta seperti DM, hipertensi, asam urat, atau gangguan ginjal

Saat ini, banyak yang menerapkan pola diet dengan berbagai cara, salah satunya adalah carnivora diet, yang hanya memperbolehkan mengonsumsi makanan berbahan dasar daging atau makanan yang kaya akan protein dan lemak, dan dairy product., yaitu daging, ikan telur, susu, serta tidak memperbolehkan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, termasuk gula-gulaan seperti biskuit, kue, permen, gula pasir, tepung-tepungan, dan tidak mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian.

Diet ini tetap memiliki efek samping yang banyak, seperti:

-           Hipertensi (asupan lemak jenuh dan kolesterol menjadi cenderung tinggi) dan proses

            pngolahan atau bentuk olahannya potensi cenderung tinggi garam

-           Sembelit (kurang asupan serat dari sayur buah atau kacang-kacangan)

-           Risiko kekurangan sebagian zat gizi (vitamin mineral)

-           Dislipidemia (kolesterol darah menjadi tinggi karena asupan lemak tinggi seperti telur,

            jika konsumsi kuning telur sehari lebih dari dua butir, ditambanh lagi asupan lemak dari

             lauk lainnya, akan melebihi target asupan harian lemak dari kolesterol (target sekitar 200

             mg per hari), sedangkan tubuh sebenarnya juga membentuk kolesterol di dalam tubuh.

-           Risiko alergi pada orang tertentu (alergi telur, ikan atau susu)

-           Diare (intoleransi dari dairy product)

 

Jadi, jika ada yang masih ingin menjalankan diet carnivora sebaiknya tidak dliakukan secara ekstrim, dapat dilakukan secara moderate dan fleksibel, dan tidak dilakukan jangka panjang, tetap imbangi olahraga, didukung asupan cairan yang cukup, dan cara olah makanan juga hindari dengan cara menggoreng, serta dapat dibantu dengan suplementasi agar tidak terjadi kekurangan zat gizi.

Diet paling aman Sebaiknya tetap menjalankan diet seimbang dengan memperhatikan semua komponen zat gizi, makronutrien yang terdiri dari energi, protein, lemak, cairan dan mikronutrien yaitu vitamin mineral.

Kontributor: Azraini, S.Kep.Ners